Hipertensi atau
tekanan darah tinggi seringkali disebut juga dengan hipertensi arteri merupakan
kondisi medis kronis akibat tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan
jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui
pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran yaitu sistolik dan diastolik,
tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara
denyut (diastole).
Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik 100–140 mmHg dan diastolik
60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg
atau lebih.
Hipertensi dapat
menyebabkan organ yang rusak, serta beberapa penyakit, seperti gagal ginjal, aneurisma,
gagal jantung, stroke dan serangan jantung. Peneliti dari UC Davis melaporkan dalam
Journal of American Academy of Neurology bahwa darah tekanan darah tinggi diusia
pertengahan dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif di kemudian hari, terkait
dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat
memperbaiki tekanan darah dan mengurangi resiko terkait masalah komplikasi kesehatan.
Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan
gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.
Tekanan darah
tinggi merupakan salah satu lampu merah yang paling jelas dalam mengindikasikan
adanya masalah dalam jantung dan pembuluh darah seseorang. Ketika seseorang didiagnosa
menderita tekanan darah tinggi maka dia memiliki kemungkinan :
-Tujuh kali
lipat menderita stroke
-Empat kali
lipat mendapatkan serangan jantung
-Lima kali lipat kemungkinan
meninggal karena kegagalan jantung
Berikut ini beberapa faktor penyebab terjadinya hipertensi
yaitu :
-Merokok
-Obesitas atau
kelebihan berat badan
-Diabetes
-Gaya hidup
-Kurangnya aktivitas
fisik
-Tingginya kadar
asupan garam (natrium sensitivitas). konsumsi sodium harus dibatasi sampai 1.500
miligram per hari untuk semua orang.
-Kurangnya kalsium,
kalium, dan konsumsi magnesium
-Kekurangan
vitamin D
-Tingginya kadar
konsumsi alkohol
-Faktor pikiran
-Penuaan
-Obat-obatan
seperti pil KB
-Genetika dan
riwayat keluarga hipertensi.
Apa gejala hipertensi?
Tidak ada jaminan
bahwa orang dengan hipertensi akan memperlihatkan tanda atau gejala tertentu. Sekitar
33% dari penderita hipertensi benar-benar tidak tahu bahwa mereka memiliki tekanan
darah tinggi dan ketidaktahuan ini bisa bertahan selama bertahun-tahun. Untuk alasan
ini, disarankan untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
Namun secara
umum untuk tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan beberapa gejala meliputi:
- Sakit kepala parah
- Kelelahan atau kebingungan
- Pusing
- Mual
- Masalah dengan visi/pengelihatan
- Nyeri dada
- Masalah pernapasan
- Denyut jantung tidak teratur
- Darah dalam urin
"We all have those days when you feel like you're
against the world, every little thing goes wrong and your blood pressure is up.
And you feel like punching somebody!" - Josh Turner
"I feel pain in my chest, I can not breathe well,
I can't even think and I can't see everything clearly. But it's not because I got
a high blood pressure...it's because I haven't seen you all day." - Wahyuni
No comments:
Post a Comment