Let's take
a break for a minute for one happy laugh ^^
Sariiii.....
Suatu hari,
Sari mengadu kepada ibunya tentang hal buruk yang menimpanya..
SARI :
(dengan wajah ketakutan) "Mak....mana bapak...??"
IBU :
"Sedang keluar Kota........kenapa kau...??!"
SARI :
(dengan nada pelan) "Minta maaf yah Mak...kayaknya aku
hamil......"
IBU :
(kaget) "Apaa.....??!! Apa kau bilang...???"
SARI :
(gemetaran) "Iyaa...sepertinya aku hamil Mak...."
IBU :
"Aaaaaahhh....gak mungkin, kurang istirahat kau tuh....Pergi lau
istirahat."
SARI :
"Tapi Mak....akhir-akhir ini aku sering muntah-muntah Mak...."
IBU :
(rada cuek) "Aaahhh....palingan cuma masuk angin aja kau tuuh.
Pergi kau beli minyak angin sana....sembuh kau
nanti."
SARI : (tersedu
sedu) "Hiks...hiks... Tapi kenapa pula sekarang aku suka makan yang asem - asem yaaa Mak......??"
IBU :
(dengan sangat kesal sambil teriak) "Berhenti-hentilah kau menghayal.......SARI.....PUDDIN.....!!!! Mamak tempeleng
kau nanti yaaaaa..!!!! Bencong mana pula yang bisa hamil.
Makan di Restoran Mewah
Ramli masuk
restoran mewah dan memesan lengkap dari teh hangat, appetizer, dessert dan
bandrek temulawak hangat. Teh datang, tapi Ramli kaget melihat jempol kanan si
pelayan masuk ke tehnya.
Ramli
berpikir, "Wah gila, tapi nggak sengaja kali." Dengan tenang
dihirupnya tehnya, tiga menit kemudian sup jamurnya diantar. "Astaga,
jempolnya juga masuk!" kembali Ramli bergumam. Walaupun sudah kesal, tapi
ini kan restoran mewah jadi nggak bisa marah sembarangan seperti di warteg
langganannya. "Sabar Mas," pikirnya dalam hati Ramli.
Sesudah sup
diangkat mangkoknya, datanglah spaghetti. "Brengsek, jempolnya masuk juga.
Wah, ini sudah kelewatan." Tapi karena lapar, ditahannya amarahnya dengan
niat nanti mau memanggil manager restoran. Setelah makan spaghetti dia mulai
mencari sang manager. Habis spaghetti, dinantikannya bandrek dan..."Sialan
ini pelayan. Jempolnya ikut juga masuk ke bandrek hangat."
Naik
pitamlah Ramli seraya berteriak dengan keras "Eh, manager sini!"
Manager
datang, "Ada apa Pak?"
"Itu
anak buahmu gila. Masa jempol tangan kanannya masuk ke semua makanan dan
minuman yang kupesan!"
Dengan
terkejut manager bertanya, "Ah masa pak? Bardi sini, apa benar jempolmu
kamu masukkan ke pesanan tamu?"
Bardi
menjawab, "Ya, Pak!"
Marahlah
manager, "Edan kamu, kenapa begitu? Kan kamu sudah diajari nggak
boleh!"
Bardi
menjawab, "Jempol saya keseleo pak, kata dokter harus terus dihangatkan,
makanan kan hangat, jadi saya taruh saja di situ."
Mendengar
itu, marahlah Ramli, "Kurang ajar kamu, mau hangat ya? Kalau mau hangat
saya ajari, masukkan tuh jempolmu ke lubang pantat, hangatkan di situ!"
Bardi menjawab
tenang, "Iya pak, saya tahu, kalau lagi menunggu makanan di dapur,
biasanya saya masukkan jempolnya di situ dulu.." wkwkwkwkwkwkwkw
No comments:
Post a Comment